Kamis, 25 April 2013

Pulau Bintan – Daerah Wisata Kebanggaan Riau


Pulau Bintan – Daerah Wisata Kebanggaan Riau - Salah satu daya tarik bagi para turis, baik turis domestik maupun turis mancanegara, adalah Pulau Bintan yang terletak di Kepulauan Riau Indonesia, tepatnya di Kota Tanjung Pinang.
Pulau Bintan Daerah Wisata Kebanggaan RiauPulau yang secara geografis berdekatan dengan Negara Singapura ini mampu menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara karena berbagai pesonanya, yakni keindahan pantai, teluk, dan daerah yang bisa dijadikan tempat bagi para penyelam yang dimiliki pulau tersebut.
Pantai di Pulau Bintan termasuk pantai yang indah dengan pasir berwarna putih dan air yang berwarna hijau toska karena efek hijau dari hutan hujan di sekelilingnya. Ombaknya yang cukup bersahabat membuat para wisatawan sangat tertarik untuk melakukan olahraga air, seperti menyelam, surfing, diving, sera mengendarai banana boat.
Tidak hanya itu, fasilitas pariwisata yang disediakan oleh Pulau Bintan juga sangat beragam. Mulai dari hutan hujan Bintan yang menarik perhatian para pendaki gunung, sampai pasar rakyat yang di dalamnya terdapat berbagai penjual kerajinan tangan khas Pulau Bintan.
Wisata belanja di Pulau Bintan juga tidak akan lengkap tanpa adanya wisata kuliner yang menyajikan makanan khas Bintan, yakni siput laut yang hanya ditemukan di daerah Pulau Bintan. Makanan inilah yang membedakan seafood Bintan dengan seafood di pulau wisata lainnya.
Sama seperti wilayah tujuan wisatawan lainnya, seperti Bali dan Jogja, Pulau Bintan juga memiliki berbagai tempat menarik yang menjadi tujuan para wisatawan saat datang ke tempat itu. Akan tetapi, yang lebih menguntungkan bagi masyarakat Pulau Bintan dibandingkan dengan dua kota tujuan wisata di atas adalah letaknya yang strategis sehingga seringkali disinggahi oleh kapal ferry yang berangkat atau pulang dari Negara Singapura dan Malaysia. Hal inilah yang menjadi potensi besar bagi Pulau Bintan untuk bisa meluaskan jaringannya sebagai pulau wisata.
Dengan adanya pesona tersebut, maka tidak heran jika banyak investor, baik investor dalam negeri maupun investor asing, yang bersaing untuk mendapatkan aset yang besar di negara kepulauan ini. Dengan membangun berbagai tempat pariwisata seperti hotel, penginapan, resort, dan jenis tujuan hiburan lainnya, para investor berharap mampu meningkatkan daya tarik wisatawan untuk lebih mengenal Pulau Bintan. Selain menarik keuntungan secara individual, para investor juga tentu saja memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Negara Indonesia apabila mampu menarik banyak wisatawan asing ke Pulau Bintan.
Perjalanan Menuju Pulau Bintan
Untuk bisa sampai ke Pulau Bintan, kita bisa menggunakan berbagai macam kendaraan, baik kendaraan darat, laut, maupun udara. Jika Anda adalah orang yang sedang transit di Pulau Bintan untuk menunggu kapal atau pesawat, maka jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengunjungi berbagai tempat di pulau tersebut.
Dengan menggunakan pesawat, kita bisa mencapai atau pergi dari berbagai wilayah dengan melakukan penerbangan ke atau dari Bandara Internasional Batam Hang Nadim.
Selain menggunakan pesawat, kita juga bisa menggunakan kapal ferry yang ada di tiap pelabuhan untuk menuju ke Pulau Bintan. Transportasi dengan menggunakan kapal ferry ini dianggap sebagai media transportasi tercepat dan tertepat menuju Pulau Bintan.
Kita bisa menggunakan kapal ferry yang ada di pelabuhan Kota Pekanbaru, Palembang, Jambi, Batam, dan pelabuhan lain yang memiliki akses menuju Pulau Bintan.
Jika ingin berkeliling dengan menggunakan kapal ferry, maka kita juga bisa meneruskan perjalanan dengan menyeberang dari Pulau Bintan ke Pulau Batam atau ke Singapura dan Malaysia karena kedua negara tersebut tidak mewajibkan masyarakat Indonesia untuk memiliki visa atas negara-negara tersebut.
Akan tetapi, jika kita ingin berkeliling dengan modal ala backpacker, kita bisa menggunakan kapal laut untuk menyeberang pulau sampai akhirnya menuju ke Pulau Bintan. Hanya saja, waktu yang ditempuh jika menggunakan kapal laut akan lebih lama jika dibandingkan dengan waktu tempuh apabila kita menggunakan alat transportasi pesawat terbang.
Pulau Bintan dan Kekayaan Pariwisata Indonesia
Menjadikan Pulau Bintan sebagai salah satu kekayaan pariwisata di Indonesia memang sangat membanggakan sekaligus membuat kita juga ingin segera menyinggahi pulau tersebut. Sayangnya, hampir seluruh investor yang menguasai daerah pariwisata di Indonesia adalah investor asing sehingga kedaulatan masyarakat setempat tidak bisa dimiliki secara bebas lagi, termasuk dalam hal ini investor tempat pariwisata di Pulau Bintan.
Masyarakat Pulau Bintan harus mendatangi pulau tersebut seperti mendatangi pulau asing di Negara lain. Hal ini tentu saja membuat kita berpikir ironi, bahwa masyarakat Indonesia ternyata tidak bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.
Selain Pulau Bintan, banyak juga pulau lain di Indonesia yang hampir seluruh asset di dalamnya dimiliki oleh investor asing. Salah satu tempat wisata tersebut adalah Pulau Cubadak yang terdapat di Sumbawa. Pulau ini telah dimiliki seratus persen oleh warga Negara Italia sehingga apabila kita datang ke sana, yang dapat kita saksikan bukanlah masyarakat Sumbawa dengan bermacam adat dan budaya lokal mereka melainkan wisatawan asing berwarga Negara Italia yang sedang berlibur atau mengunjungi kerabat mereka.
Kita semua sebagai masyarakat Indonesia tentu saja tidak ingin hal itu terulang kembali dengan adanya penguasaan wilayah Pulau Bintan oleh para investor asing karena selain mengurangi kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, hal ini juga memacu pergulatan konflik budaya antar masyarakat di pulau tersebut. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu sempat diberitakan bahwa di Pulau Bintan terdapat satu tempat kasino yang menjadi tempat hiburan favorit para wisatawan, termasuk wisatawan domestik.
Hal tersebut tentu saja menuai berbagai isu dan kontroversi, baik dari pihak masyarakat Pulau Bintan setempat maupun masyarakat Indonseia pada umumnya. Tempat yang seharusnya dijadikan wahana untuk bersyukur dalam menikmati keindahan dan berbagai kelabihan sumber daya alam di Indonesia malah dijadikan arena perbuatan yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.
Selain itu, berbagai tempat yang dibangun oleh pihak investor asing juga tidak luput dari bahasa asing yang kemudian dijadikan nama tempat tujuan wisata tersebut. Hal ini menandakan bahwa Indonesia tidak memiliki kedaulatan untuk menggunakan bahasanya sendiri di tempatnya sendiri. Pulau Bintan yang dekat dengan Singapura dan Malaysia ini bahkan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua dalam kehidupan sehari-hari setelah bahasa ibu mereka.
Di satu pihak, hal tersebut memang membuktikan bahwa Pulau Bintan telah meningkatkan potensi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Bintan, dari segi komunikasi. Akan tetapi di sisi lain, hal tersebut juga lambat laun akan berdampak tidak baik terhadap kebudayaan Indonesia sendiri.
Budaya lokal yang seharusnya menjadi inti pementasan budaya di berbagai tempat wisata di Indonesia malah dijadikan wahana untuk mengolah perekonomian para investor asing. Konflik budaya yang nantinya muncul di Pulau Bintan adalah krisis identitas antara ingin menjadi masyarakat Indonesia yang tinggal di Pulau Bintan dengan masyarakat Pulau Bintan yang memiliki budaya modern layaknya para wisatawan asing.
Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan karena hampir seluruh wilayah Indonesia telah sampai pada krisis kebudayaan yang di dalamnya masyarakat akan sulit memilih antara budaya tradisional yang melahirkan mereka dengan budaya modern yang hidup di sekeliling mereka. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia wajib meningkatkan kecintaan kita terhadap asset Negara Indonesia, salah satunya dengan tetap menjaga keindahan dan kebudayaan di Pulau Bintan.

Sumber: http://tanjunguban.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar